Jumat, Oktober 19

Edelweis Pertama Saia (di Puncak Ceremai)

Seharusnya saia memulai mengetak-ngetik Bab 3 Skripsweet saia yang masih di kejar-kejar deadline, tapi lagi-lagi saia tergoda untuk cerita tentang edelweis pertama saia. ^_^




Peristiwa nya sih dah beberapa bulan yg lalu, tepatnya tanggal 17 Juni 2012. Berangkat dengan segala keterbatasan. Terutama keterbatasan dana, hehehe.. tanpa mengantongi ijin dari mama, eh diijinin sih, cuma bilang mau nginep di Ceremai sambil bawa gendolan tas, ambigu memang. tapi sengaja, apapun yang ada didalam pikiran mama tentang kalimat itu, yang penting mama tidak melarang, dan ga make nanya mendetail. "Inget pulang, jangan lama-lama perginya." itu saja pesannya.
saia memang tipe anak yang selalu tidak dikhawatirkan keberadaaanya, oleh mama. Mau kemana aja boleh, asal jaga kepercayaannya. tapi kalau tau saia mau ke puncak Ceremai. pasti mama langsung bilang "GA". dari jaman sekolah kagak pernah boleh, minta ijin sampe nangis darah pun ga akan boleh. kata mama jangan macem-macem kamu itu PEREMPUAN. Lah apa hubungannya jenis kelamin ma naik gunung ? gada kan? teman saia, permpuan ada beberapa yang ikut ekskul PA(Pencinta Alam) diklatsar di Ceremai pulang baik-baik aja, malah dengan cerita-cerita yang seru. Kenapa saia ga boleh? Ga pernah boleh. Usut punya usut. Ternyata mama pernah denger cerita anak tetangga v yang sempat hilang di gunung, lupa jalan pulang. hingga melibatkan tim SAR. ckckck..

Tapi tenang mah Insya Allah, saia akan baik-baik saja, pulang dengan selamat. Tekad saia, mungkin sekali seumur hidup, saia bisa menelusuri jalanan setapak menuju puncak Ceremai yang selalu saia lihat diujung kota saia. Cirebon. Selagi ada kesempatan bareng teman-teman seangkatan, bulatkan tekad, walau sebenarnya pun saia ragu, kalau saia mampu lari beberapa meter aja dah ngos-ngosan gimana naik gunung. Akhirnya dengan sangu seadanya saia berangkat.

Saia selalu tertarik dengan alam, senang bermain bersama alam, semakin tertarik setelah menonton GIE, seorang mahasiswa UI pada jaman orde baru yang pernah memimpin pendakian gunung Slamet 3.442m. Katanya :
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
Dalam buku catatannya, Gie mengutip kata-kata Walt Whitman 
“Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”. 
Yah begitulah orang-orang pintar mengartikannya, saat mereka berinteraksi dengan alam, para pemuda yang penuh semangat patriotisme. Para pemuda yang cinta akan tanah airnya. Para pemuda yang ingin sehat fisiknya. Menjadi the best person, menjadi orang bijak yaitu dengan tidur, makan, dan tumbuh dengan alam terbuka. 

kalo saia ditanya kenapa saia ingin naik gunung?

Karena ingin tidur dengan alam. Sleep with the earth, dalam arti yang sebenarnya, berfikir tentang dan dengan ciptaan-Nya. Alam Jagat Raya yang maha luasnya.

Karena ingin merasa tenang, keluar dari kepenatan yang selalu terjadi dibawah sana. hiruk pikuk manusia dengan berbagai kepentingan. 

Karena ingin berteman & berbagi dengan alam. mendengar nyanyian alam yang selalu menyimpan rahasianya dalam diam.

Karena ingin melihat edelweis bunga abadi yang hanya tumbuh dipuncak gunung, dan I got it, edelweiss pertama dari puncak Ceremai, Sekuntum (sebut saja begitu) saia petik, maaf bukan ingin merusak, tapi hanya ingin menyimpan sebagai kenangan, atas jerih payah saia menuju puncak. 

Dan Setelah mengalaminya, Tidur dalam buaian angin gunung. Dingin. Berjuang bersama 5 teman lainnya, Anang, Ciwong, Miting, Andi, dan mba Denok, berjalan untuk bertahan segera menjemput puncak. Saia suka disana bersama mereka. menikmati hutan pinus bercanda, tertawa penghilang lelah. Teman-teman yang saling mendukung untuk segera sampai puncak. walau lelah dan terengah. pengalaman yang saia harap tidak sekali dalam hidup saya. Ingin lagi. dan kembali tidur dengan alam. 

Pengen bilang makasih .. buat temen2 yang bulan juli lalu memberi kesempatan untuk saia menuju puncak Ciremai, walau setengah hati meyakini saia mampu. Tapi kalian tanpa lelah meyakini, mengajak dan menemani saia menuju puncak. pengalaman yang sangat berharga dalam hidup saia. tak kan pernah lupa.

I wanna say thank's to :

Knock E Knock alias Mba Denok, wanita super yang telah menemani saia tidur dengan alam, walo belum sempat berjuang bersama mencapai puncaknya, dingin, kaku dan harus berbagi tidur ditengah tenda yang terbatas. makasih ya mba..telah berbagi cerita pengalaman pertama saat muncak, buat saia termotivasi, pasti saia juga bisa kayak mba denok.

Saia jadi yakin untuk menciptakan rekor untuk diri sendiri. Ini loh saia "Ternyata saia mampu melewatinya, walau harus merangkak di tengah gelap alam, mengais akar-akar dan pohon-pohon tumbang di Bapak Tere. Meringis kesakitan oleh otot kaki yang protes karena dipaksa bekerja ekstra. Berhenti diam, dalam hitungan langkah, mengeluh untuk kembali pulang, dihantui perasaan takut yang tak tersampaikan. Siap-siap tinggal di Pos Batu Lingga namun harus tetap keatas. Merengek untuk tidak melanjutkan melangkah. hahaha..Lucu. kalo inget itu, hanya ingin segera tidur , jika sudah sampai puncak. dan akhirnya berucap " Alhamdulillah, sampai puncak" ..

Khaka Galank & Chiwonk Bae .. hohoho.. orang tersabar di sepanjang jalan setapak menuju puncak ciremai (^__^) , Terima kasih sudah menuntun saia hingga mencapai puncaknya :p, walau direpotkan oleh tingkah saia :p, maafkan saia.. menghabiskan minum, tenaga, dan menguji kesabaran kalian :). yang penting bisa tidur dipuncak.. :D. 

Leader Raider alias miting, pengantar minum yang tak kunjung datang menjemput di batu lingga.. ckckck, ga tau apa, kami menunggu, menghemat air untuk minum, tidak makan karena takut kehabisan air sampai dibawah, ternyata malah nunggu di Bapak tere..kan jauh..hohoho..untung aja ada orang baik yang ngasih minum. Tapi makasih ya mas dah jadi penuntun jalan berangkat dan pulang, terima kasih pula atas kesabarannya menunggu langkah saia.. 

Mas An Di , tukang pijet.. tukang masak.. tukang bikin susu.. tukang bikin tongkat.. apalagi ya?..
makasih dah menguatkan dengkul saia hingga bisa kembali pulang. :-D . 

Mas2 Pecinta Alam dr Cikarang yang telah berbagi teh manis dan air putihnya :D.

Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua

Anak2 Pencinta Alam dr SMA Indramayu yang membuat saia SEMANGAT mengejar kalian. malu ma diri saia sendiri kalo saia tidak berhasil sampai puncak. masa anak SMA aja bisa kesana saia ga bisaaaa... mau dibawa kemana muka saia ini. :D.

Makasih buat Allah sang pemilik Alam, dengan Perlindungan dan Penjagaan-Nya, kami bisa sampai puncak dan kembali ke rumah dengan selamat.
Alhamdulillah.. :-).
@vhie_. Diberdayakan oleh Blogger.