Saya selalu ingin bercerita eh menulis tepatnya, tentang apapun, jelas tidak jelas ceritanya, dimengerti atau tidak dimengerti, disukai atau tidak disukai, saya hanya ingin menulis skenario kehidupan yang saya ingat dan saya jalani. mungkin suatu saat nanti saya lupa akan satu kisah di kehidupan saya, maka saya bisa browsing untuk mulai mengingatnya kembali.
Memiliki blog itu sama seperti memiliki dunia sendiri, menulis apapun yang ingin saya tulis, tapi tentu saja tetap memperhatikan etika dunia maya. menjaga moral menulis, tidak untuk menghina, mencemooh, merugikan orang lain.
Dan katanya, sebuah tulisan itu lebih berharga dari pada hanya sekedar mengingat tapi tidak kita tulis. kalau hanya disimpan di memory otak hari ini bisa saja kita ingat, tapi esok, kita bisa lupa dan susah dilacak. namun jika kita ingat lalu kita tulis, maka jika kita lupa. kita akan ingat dimana kita menulisnya dan bisa kita baca ulang untuk mengingatnya. begitulah seorang guru pernah menasehati.
Tidak hanya menulis, membaca juga penting loh makannya perintah Allah yang pertama dalam Qalamnya adalah iqro.. bacalah, dengan membaca kita bisa tahu apa saja, bukan melulu membaca buku, tapi juga membaca keadaan, membaca lingkungan, membaca situasi, membaca apa saja yang kita lihat lalu pikirkan.
katanya pengalaman lah yang membuat kita ahli dibidang ini.
ahli membaca keadaan, lingkungan, situasi, saya ingin bisa membaca pikiran juga.. hahaha...
membaca mata, katanya mata itu ga pernah bohongkan?
Just Wanna say's..
from the corner of my world, how to view deep inside
Rabu, Januari 15
Kamis, Juni 6
GoodBye Happiness
Kalimat ini diambil dari buku Goodbye Happiness milik Arini Putri, ga sengaja ngebaca di Gramedia, hehehe.. baru liat doank lum beli, tapi kata2nya ngena :D
Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada dalam satu kisah yang indah. Percaya atau tidak, begitulah kenyataannya. Jangan menyangkalnya karena akan sia-sia. Sama seperti berjalan di atas pecahan kaca, setiap langkah kita sesungguhnya hanya akan menuai luka.
Kau dan aku seperti tengah mencoba untuk membirukan senja yang selalu merah. Kita sama-sama berusaha, namun tidak bisa mengubah apa-apa. Senja tetap berwarna merah dan hatiku masih saja berkata tidak. Maka, berhenti dan renungkanlah ini semua sejenak. Tidak ada gunanya memaksa. Ini hanya akan membuatmu tersiksa dan aku menderita.
Lantas, kenapa kita tidak menyerah saja? Bukankah sejak awal semuanya sudah jelas? Akhir bahagia itu bukan milik kita.
ya.. Goodbye Happiness :)
Minggu, Maret 17
Begitulah Cara Menjadi Intan yang Berkilau
“Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.
“Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasanya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh."
**Novel "Negeri Di Ujung Tanduk" ini, dimajukan terbitnya, insya Allah akhir MARET/awal APRIL. Doakan semoga lancar rilisnya sekuel "Negeri Para Bedebah" ini. Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Saya suka dengan kata-kata itu, seperti proses hidup, dan seperti lah itu kehidupan, begitulah cara Allah menempa kita dengan masalah, ujian, cobaan, atau apapun itu yang kita sebut. seperti porselen, kamu tahu bagaimana keramik porselen itu ditempa, dengan suhu yang panas, kembali dibentuk, berlapis-lapis, ditempa lagi, hingga menjadi porselen anti pecah,.
Langganan:
Postingan (Atom)
@vhie_. Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Design by Gisele Jaquenod